Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Ketika Belajar Bahasa Tak Cukup dengan Tatap Muka
Siker.id | 21 Jan 2022 09:45


Bagikan ke
Blended learning. (siker)

siker.id - Ilmu dan teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat. Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi ini berdampak pula dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life style atau gaya hidup dengan serba elektronik, artinya kehidupan yang dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik yang juga membawa dampak pada lebih efisien berbagai aspek kehidupan itu sendiri. Pentingnya pengembangan dan pengelolaan teknologi informasi, mulai dirasakan pada semua aspek bidang kehidupan, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Memasuki era informasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini kian pesat. Perkembangan ini dapat diraskaan juga dalam dunia pendidikan, dimana metode pembelajaran kini semakin berkembang. Teknologi informasi (information technology) pada saat arus globalisasi yang tak terbendung adalah sebuah keharusan.

Baca juga: Cara Jitu Mengajarkan Anak Berbahasa Inggris

BLENDEND LEARNING

Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang manggabungkan penerapan pembelajaran tradisional di dalam kelas dengan pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi informasi. Dan ada suatu waktu pula dilakukan pembelajaran secara tatap muka baik tatap muka langsung di suatu tempat ataupun tatap muka dengan menggunakan multimedia yang mana pendidik dan peserta didik bisa melakukan interaksi langsung sehingga kendala jarak bisa di atasi dengan bantuan perlengkapan multimedia atau bisa dikatakan teknologi pembelajaran. Sehingga apakah bisa dikatakan blended learning ini menjadi salah satu solusi dalam kendala yang terjadi pada pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis e-lerning dan penggunaan teknologi pembelajaran didalamnya. Salah satu model pembelajaran yang efektif digunakan pada masa pandemi adalah model pembelajaran blended learning. Blended Learning merupakan model pembelajaran yang memadukan antara pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka. Di mana pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka dalam model pembelajaran ini saling melengkapi.

Sesi pembelajaran online dilakukan untuk membahas materi dan sesi tatap muka dilakukan untuk kegiatan pembelajaran atau mungkin sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan bahwa model pembelajaran blended learning merupakan kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online baik dalam cara menyampaikan materi pembelajaran, mendiskusikan materi pembelajaran maupun penilaian. Dalam penggunaan model pembelajaran blended learning, guru wajib memiliki kemampuan menguasai teknologi. Karena dengan menguasai teknologi, guru dalam penyampaian materi pembelajaran akan lebih mudah dan menyenangkan. Oleh sebab itu model pembelajaran blended learning selain mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran juga merupakan kepanjangan tangan dari guru karena memfasilitasi peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan sehingga dapat belajar secara mandiri.

Baca juga: Berikut Ini Kiat Khusus Dalam Memilih Jurusan Bahasa Inggris

Dengan penggunaan model pembelajaran blended learning inilah, diharapkan peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang beragam dan menyenangkan. Sesuai dengan kriteria pendidikan era abad 21 dan tuntutan era industri 4.0, peserta didik diharapkan menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skill) yaitu berpikir kritis, kreatif, komunitatif, mampu berkolaborasi dan memiliki kemampuan terkait literasi teknologi. Terdapat beberapa alasan mengapa guru perlu memilih menggunakan model pembelajaran blended learning, yaitu: pertama, fleksibel. Peserta didik dapat belajar yang dilakukan kapan saja, di mana saja. Mau belajar pagi hari, siang hari atau malam haripun, bisa dilakukan peserta didik. Kedua, hemat dan efektif. Dengan pembelajaran blended learning, peserta didik cukup mendownload materi ajar yang disampaikan oleh guru dan mempelajarinya secara mandiri. Ketiga, interaktif, dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik sehingga meningkatkan belajar mandiri bagi peserta didik

Namun di balik keunggulan penggunaan blended learning, terdapat pula kekurangannya yaitu: pertama, gaya belajar yang berbedabeda pada peserta didik sehingga guru tidak dapat mengontrol peserta didik sepenuhnya, tidak seperti ketika pembelajaran dilakukan secara luring terutama saat mengerjakan tugas karena blended learning merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik belajar secara mandiri, bagi peserta didik yang mempunyai daya belajar rendah akan kesulitan dengan model pembelajaran ini. Kedua, akses penggunaan teknologi yang tidak semua peserta didik menguasai, apalagi jika perangkat yang dimiliki peserta didik tidak menunjang.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran penggabungan (blended learning) yaitu pembelajaran yang menggabungkan proses secara konvensional dan e-learning, proses pembelajaran ini berlangsung menggunakan teknologi pembelajaran yang terdiri dari media elektronik, teks, audio, video, dan multimedia serta berbasis web. Porsi belajar mandiri dengan pembelajaran menggunakan web memiliki komposisi yang sama dengan proses tatap muka. Pembelajaran Blended Learning fokus utamanya adalah pelajar. Pelajar harus mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran Blended Learning akan mengharuskan peserta didik memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Peserta didik membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri. Blended Learning ini tidak berarti menggantikan model belajar konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengembangan teknologi pembelajaran.

Pada akhirnya, model pembelajaran dengan tetap mengandalkan guru yang inovatif dapat menjadi salah satu pilihan guru untuk melaksanakan pembelajaran pada masa pandemi ini. Selain memungkinkan peserta didik untuk dapat merdeka dalam belajar juga menjadikan tantangan bagi guru agar semakin berkembang menjadi guru yang profesional sesuai dengan tuntutan pendidikan era abad 21 dan tantangan era industri 4.0.(34)

Demikain artikel tentang strategi pembelajaran English For Younger Learners. Apabila anda menyukai artikel ini, maka anda bisa bagikan kepada orang tua, anak, dan rekan kerja anda. Jika anda memiliki saran, kritik, dan komentar bisa menuliskan di kolom komentar. Terimakasih

Baca juga: Apa saja yang dipelajari pada Jurusan Bahasa Inggris?


Editor: Theo Adi -

     

Komentar