icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Mengenal 4 Perbedaan Tes Koran Pauli dan Kraepelin
Siker.id | 27 Mar 2024 12:00


Bagikan ke
Ilustrasi Pengerjaan Psikotes (siker.id/dok.freepik)

siker.id - Psikotes, singkatan dari tes psikologis, merupakan bagian penting dalam proses seleksi kerja di banyak perusahaan. Dua jenis psikotes yang sering digunakan adalah Psikotes Kraepelin dan Psikotes Pauli. Kedua tes ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menggali informasi mengenai karakter, kepribadian, dan potensi kandidat dalam lingkungan kerja. Biasanya pelamar kerja merasa bingung dengan perbedaan dari kedua tes koran ini. Mari kita bahas perbedaan utama antara Psikotes Kraepelin dan Psikotes Pauli:

Baca juga: 6 Alasan Kenapa Psikotes Online Lebih Praktis untuk Pelamar

1. Sistem Pengerjaan

Hal pertama yang membedakan tes Pauli dan tes Kraepelin adalah cara pengerjaan. Tes Pauli mengharuskan kita untuk mengerjakan tes dari atas ke bawah, sementara tes Kraepelin, mengharuskan kita untuk melakukan tes dari bawah ke atas..

2. Cara Pengerjaan

Perbedaan yang selanjutnya adalah cara pengerjaan yang mencakup interval waktu pengerjaan dan durasi pengerjaan tes itu sendiri. Pada pengerjaan tes Kraepelin, peserta akan mendapatkan instruksi “pindah”, yang mengharuskan peserta untuk segera mengerjakan soal yang ada kolom selanjutnya. Adapun, durasi pengerjaan tes Kraepelin sekira 7,5-15 menit saja. Sementara itu, pada pengerjaan tes Pauli, peserta akan mendapatkan instruksi “Garis” yang mengharuskan peserta untuk memberikan garis pada angka terakhir yang peserta kerjakan. Ketika aba-aba tersebut digaungkan oleh penyelenggaran, maka peserta harus mengerjakan soal tes baru yang ada di kolom yang sama. Durasi pengerjaan tes Pauli lebih lama daripada tes Kraepelin, yaitu 60 menit atau satu jam.

Baca Juga: 7 Tips Menghadapi HRD yang Jutek saat Interview

3. Lembar Kerja

Pada tes Kraepelin, lembar kerja hanya terdiri dari satu lembar kertas berukuran A4/F4. Sementara pada tes Pauli, lembar kerja seukuran koran dengan jumlah lebih dari satu lembar. Karena itu, tidak jarang pada tes Pauli banyak orang sebut dengan istilah tes koran karena lembar kerjanya yang menyerupai koran. Peserta dimungkinkan untuk mendapatkan tambahan lembar kerja, ketika satu lembar kerja telah dia selesaikan semua.

4. Interpretasi Hasil

Perbedaan terakhir terdapat pada cara penilaian dari masing-masing tes. Penilaian dari keduanya meliputi hasil penjumlahan, bentuk angka, grafik, kebersihan dan kerapian, hingga kedispilinan.

Baca juga: 8 Persiapan Efektif untuk Interview Offline

Meskipun Psikotes Kraepelin dan Psikotes Pauli memiliki tujuan yang sama dalam membantu proses seleksi kerja, keduanya memiliki pendekatan dan fokus penilaian yang berbeda. Penting bagi pelamar kerja untuk memahami perbedaan antara keduanya agar dapat mempersiapkan diri dengan baik sesuai dengan jenis tes yang akan dihadapi. Selain itu, memahami bagaimana tes tersebut digunakan dan hasilnya diinterpretasikan juga dapat membantu pelamar dalam menghadapi proses seleksi kerja dengan lebih percaya diri.


Editor: Rahmawati Mahardika -

     

Komentar