Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Penasaran dengan Test CFIT Skala 3, Selengkapnya
Siker.id | 16 Nov 2021 16:50


Bagikan ke

siker.id - CFIT dikembangkan oleh Raymond B. Cattel (1949) untuk mengukur intelegensi individu dalam suatu cara yang direncanakan untuk mengurangi pengaruh kecakapan verbal, iklim budaya, dan tingkat pendidikan (Cattel, dalam Kumara, 1989). Alasannya yaitu perbedaan kebudayaan dapat mempengaruhi performance test (hasil) sehingga dikembangkan tes yang adil budaya (culture fair) antara lain CFIT.

Tes kecerdasan Culture Fair Intelligence test (CFIT) adalah tes yang dirancang dengan

meminimalisir pengaruh kelancaran verbal, kondisi budaya dan tingkat pendidikan (Cattel &

Cattel, 2006). Test kecerdasan Culture Fair ini berusaha menghindari unsur bahasa, kecepatan,

dan isi yang terikat budaya. Sehingga apabila dilakukan di wilayah dengan bahasa yang berbeda dan budaya yang berbeda pula, akan tetap mampu dikatakan valid. Hal ini menjadikan CFIT masih sering dipergunakan. Dalam tes yang dilakukan oleh beberapa perusahaan ketika hendak melakukan proses rekrutmen, perusahaan tertentu masih menggunaan CFIT sebagai Cutoff untuk menentukan seseorang akan masuk tahap berikutnya atau tidak. CFIT tentu bukanlah menjadi satu-satunya penentu. Dalam hal ini, beberapa perusahaan menggabungkan tes-tes lain untuk melengkapi data yang dibutuhkan

Baca juga: Karir Apa yang Cocok Bagi Lulusan Ekonomi Manajemen?

Berikut ini adalah ke empat macam subtest pada CFIT:

CFIT sendiri (Skala 3) terdiri dari 4 macam subtest.

1. Subtest 1 - Series

Peserta atau klien diminta untuk melanjutkan pola yang sudah ada, dan memilih 1 dari 6 pilihan pola yang ada.

2. Subtest 2 - Classification

Peserta atau klien diminta untuk memilih 2 dari 5 pilihan gambar, dengan pola ataupun karakteristik yang sama atau memiliki kemiripan

3. Subtest 3 - Matrices

Peserta atau klien diminta untuk memilih 1 dari 5 pilihan jawaban, yang mampu melengkapi gambar utama yang tersaji. Subtest ini memiliki cara kerja yang mirip dengan APM, SPM, dan juga CPM.

4. Subtest 4 - Condition

Peserta atau klien diminta untuk memilih 1 dari 5 jawaban dimana jawaban tersebut memiliki kondisi, tekstur ataupun situasi yang sama seperti pada soal yang tersaji.

Baca juga: Apa itu Tes EPPS? Berikut Penjelasan Lengkapnya

CFIT merupakan bentuk battery test, karena itu membutuhkan waktu, dan peserta atau klien dituntut untuk mampu menjawab soal pada masing – masing subtest dalam waktu tertentu. Masing – masing subtest pada CFIT memiliki karekteristik yang berbeda – beda, sehingga peserta atau klien nantinya harus konsentrasi dan juga focus terhadap instruksi yang diberikan oleh tester pada saat pelaksanaan test.

Aspek yang Diukur dalam Tes CFIT

Subtes 1

Sistematika berpikir, yaitu kemampuan berpikir runtut untuk memahami rangkaian suatu permasalahan yang berkesinambungan.

Subtes 2

Ketajaman diferensiasi, yaitu kemampuan untuk mengamati hal-hal yang detil secara tajam dan berpikir dengan kritis untuk mengidentifikasi permasalahan.

Subtes 3

Asosiasi, yaitu kemampuan analisa-sintesa untuk menghubungkan dua atau lebih permasalahan yang serupa.

Subtes 4

Pemahaman konsep, yaitu kemampuan memahami suatu prinsip untuk diterapkan ke dalam situasi yang berbeda.

Begitulah sekilas informasi mengenai Alat Test CFIT. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Apa Itu PAPI Kostick? Selengkapnya

 

 


Editor: Bagus -

     

Komentar