Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Yuk Pelajari Test Kraepelin, Selengkapnya
Siker.id | 16 Nov 2021 17:30


Bagikan ke

Siker.id - Tes Kraepelin adalah sebuah alat ukur yang diciptakan oleh seorang psikiater Jerman abad 19, bernama Emilie Kraepelin. Mula-mula tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi abnormalitas individu. Akan tetapi dalam perkembangannya, tes ini digunakan pula di kalangan angkatan bersenjata dan perusahaan, dalam rangka seleksi dan penempatan tenaga kerja. Menurut Anastasi (1997)

Tes Kraepelin adalah jenis dari tes psikotes yang berisi susunan angka-angka untuk membentuk grafik. Tes ini sering digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerja baru di suatu perusahaan atau instansi.

Nama Kraepelin diambil dari penemu jenis tes psikotes ini yaitu Emilie Kraepelin yang merupakan seorang psikiater. Mengerjakan tes ini sebenarnya cukup mudah, hanya dengan menjumlahkan dua angka terdekat dengan nominal 0-9. Umumnya tes Kraeplin digunakan untuk mengetahui kepribadian calon pegawai dalam ujian tertulis pada proses rekruitmen pegawai perusahaan. Biasanya HRD memilih tes ini untuk mengetahui beberapa aspek yang bisa ditunjukkan dari hasil interpretasi tes kraepelin.

Baca juga: Apa Saja Dampak Buruk Bekerja Berlebihan?

Secara umum, tes ini bertujuan untuk mengukur level atensi seseorang dalam jangka waktu tertentu. Namun, ada empat aspek yang diujikan dalam tes ini.

1. Aspek Daya Tahan

Walaupun tes ini sebenarnya tidak sulit, Namun karena jumlahnya banyak bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana daya tahan atau keuletan peserta. Dengan mengunakan waktu yang terbatas untuk mengerjakan dapat menguji seberapa stabil tingkat konsistensi dari peserta dan bagaimana kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit.

2. Aspek Kemauan

Tes kraepelin dapat digunakan untuk mengukur kemauan dan bagaimana motivasi seseorang untuk mengerjakan hal-hal pelik yang biasanya berkaitan dengan angka, pola perhitungan, operasi matematika, middle hingga advance.

3. Aspek Emosi

Kebanyakan dari tes psikotes memang digunakan untuk mengetahui bagaimana kestabilan emosi seseorang.

Dan juga dalam tes Kraepelin ini bisa digunakan untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengendalikan dan meredam emosi diri saat berada pada kondisi ditekan dengan pekerjaan.

4. Aspek Penyesuaian Diri

Hasil dari tes Kraepelin dapat menunjukkan bagaimana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan beradaptasi pada pekerjaan-pekerjaan yang mungkin dirasa baru. Tidak semua orang memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan cepat.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Kerjasama Tim?

5. Aspek Stabilitas Diri

Dalam tes kraepelin terdiri dari beberapa tingkatan, sehingga rangkaian dari tes ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana tingkat stabilitas seseorang.

Mengacu pada pengertian tes Kraepelin di atas, Tujuan dari tes ini ialah agar mengetahui karakter dan performa maksimal seorang calon pegawai. Maka dari itu, tekanan skoring dan interpretasi didasarkan pada hasil tes secara objektif:

Hasil tes Kraepelin akan menginterpretasikan empat hal, yaitu:

1. Faktor kecepatan kerja

2. Faktor ketelitian kerja

3. Faktor keajegan kerja

4. Faktor ketahanan kerja

Begitulah sekilas informasi mengenai Alat Test Kraepelin. Semoga bermanfaat.

Baca juga: Lulusan Hubungan Internasional Kerja Jadi Apa?

 

 


Editor: Bagus -

     

Komentar