icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Berikut Ini Metode Pengembangan Karyawan Yang Sering Dipakai
Siker.id | 29 Nov 2021 20:15


Bagikan ke
Cara kita melakukan pengembangan karyawan banyak dilakukan terutama yang biasa dilakukan perusahaan besar agar karyawan semakin bertambah skill dan menjadi loyalitas pada perusahaan. (siker)

siker.id - Bagi perusahaan besar, karyawan adalah aset yang harus terus dikembangkan. Tujuan pengembangan ini adalah meningkatkan produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarier, atau menemukan potensi karyawan. Biasanya, atasan langsung yang bertanggung jawab pada pengembangan tersebut. Masalahnya adalah banyak atasan yang tidak tahu cara mengembangkan karyawan atau bawahannya. Jika Anda salah satu dari mereka, jangan khawatir. Sebagai atasan, Anda bisa mengembangkan karyawan Anda. Berikut metode pengembangan karyawan yang bisa Anda lakukan mulai sekarang.

Baca juga: Beberapa Indikator yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

1. Pelatihan atau Training

Ini adalah metode pengembangan SDM yang paling umum digunakan. Pelatihan atau training biasanya dilakukan agar para karyawan semakin terampil dalam melakukan tugasnya, khususnya jika ada teknologi baru yang harus mereka kuasai. Namun, pelatihan juga bisa diberikan agar para karyawan memiliki wawasan atau kemampuan baru yang dapat menunjang tugasnya di kantor. Pelatihan dapat dilakukan secara internal, maupun eksternal. Pelatihan internal berarti bahwa pelatihan dilakukan di dalam lingkungan perusahaan. Sedangkan pelatihan eksternal dilakukan dengan mengirimkan karyawan-karyawan ke lembaga atau instansi pelatihan untuk mengikuti pelatihan di sana.

2. Magang

Ini adalah metode pengembangan SDM yang melibatkan karyawan yang memiliki pengalaman mendalam di suatu bidang pekerjaan. Magang biasanya diberikan kepada para karyawan baru, karena karyawan baru biasanya belum memiliki keterampilan yang mumpuni, yang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk melatih para karyawan baru ini, karyawan berpengalaman tersebut diterjunkan. Tujuannya adalah untuk membagikan keterampilan dan wawasannya kepada mereka.

3. Pendidikan

Pengembangan karier karyawan melalui pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini ditujukan untuk karyawan terbaik yang dianggap perlu mengembangkan pendidikannya karena pendidikan sebelumnya belum cukup. Sebagai contoh, seorang karyawan lulusan D3 mendapat tugas kuliah S1 agar pengetahuan dan keterampilannya meningkat. Di mana kuliahnya? Bergantung pada kebijakan perusahaan.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Karyawan dengan Tips Ini

4. Job enrichment

Pengembangan karyawan bisa juga dilakukan dengan job enrichment. Singkatnya, program ini adalah penambahan tugas dan tanggung jawab di posisi yang sama. Beberapa contohnya adalah:

• Karyawan yang mendapat tugas tertentu (misalnya projek khusus) di departemennya atau lintas departemen

• Karyawan yang mengisi jabatan baru yang sebelumnya tidak ada dengan tingkat yang sama

• Karyawan mendapat tugas menggantikan atasannya yang sedang cuti atau dinas luar kota

Biasanya, karyawan yang dilibatkan dalam program job enrichment ini adalah karyawan yang menonjol di antara karyawan lain. Ada juga perusahaan yang melakukan job enrichment pada semua karyawan yang berada dalam satu tingkat (level) demi memeratakan kesempatan berkembang pada mereka.

5. Rotasi Pekerjaan

Bentuk rotasi pekerjaan yang dapat dilakukan dalam skala paling kecil adalah memberi ruang bagi karyawan untuk mengamati secara dekat atau mengerjakan tugas sesama atau antar divisi. Hal ini bertujuan guna memberikan pengalaman serta pembelajaran bagi karyawan di luar tanggung jawab mereka. Agar program pengembangan SDM ini tidak mengganggu kegiatan operasional suatu divisi, Anda dapat bekerja sama dengan kepala divisi. Kepala divisi dapat menugaskan pekerjaan sifatnya komplementer atau sementara. Dengan bekal pengetahuan serta pengalaman berkat program rotasi pekerjaan, harapannya, karyawan tersebut dapat mengisi kursi suatu divisi jika suatu saat kosong.

6. Perencanaan Karier

Pihak employer umumnya menjadi pihak yang menentukan posisi penempatan kandidat. Namun, Anda juga dapat memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menentukan jalur alternatif karier yang mereka kehendaki. Hal ini sejalan dengan metode rotasi pekerjaan dimana Anda memiliki keterbukaan bagi karyawan yang ingin melakukan eksplorasi di divisi lain. Kesempatan ini dapat Anda sosialisasikan di awal perekrutan, atau ketika melakukan evaluasi karyawan secara berkala. Dengan membiarkan karyawan merancang kariernya sendiri, fleksibilitas serta adaptabilitas karyawan akan lebih terlatih.

Sekian artikel tentang metode pengembangan karyawan. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Awas ! Kenali Penyebab Turnover Karyawan


Editor: Theo Adi -

     

Komentar