Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Ini Dia 8 Ciri-Ciri Atasan Otoriter yang Harus Dikenali
Siker.id | 19 Oct 2023 08:00


Bagikan ke
Ilustrasi otoriter(siker.id/dok. Canva)

siker.id - Sebuah kepemimpinan yang otoriter seringkali menjadi salah satu masalah utama di tempat kerja. Atasan yang otoriter cenderung memicu stres, konflik, dan ketidakpuasan di antara karyawan. Kepemimpinan yang otoriter ditandai oleh beberapa ciri-ciri. Berikut adalah ciri-ciri utama dari atasan yang otoriter.

Baca juga: Lakukan 7 Cara Ini untuk Memaksimalkan Waktu dalam Bekerja

1. Dominan dan Tidak Responsif

Atasan otoriter umumnya memiliki sifat dominan yang kuat. Mereka cenderung memaksakan pendapat mereka tanpa memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berbicara atau memberikan masukan. Selain itu, mereka seringkali tidak responsif terhadap kebutuhan atau masalah yang dihadapi karyawan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan di mana komunikasi dua arah menjadi sulit, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan karyawan.

2. Kontrol Berlebihan

Atasan yang otoriter seringkali mencoba untuk mengendalikan setiap aspek pekerjaan karyawan. Mereka mungkin memberikan perintah mendetail tentang bagaimana tugas harus dilakukan tanpa memberikan ruang bagi kreativitas atau inisiatif. Karyawan merasa seperti mereka hanya dianggap sebagai alat untuk mencapai tujuan atasan, bukan sebagai individu yang berkontribusi dengan nilai yang mereka miliki.

3. Tidak Menghargai Kontribusi Karyawan

Atasan yang otoriter seringkali gagal mengakui atau menghargai kontribusi karyawan. Mereka juga mungkin untuk mengklaim ide-ide atau pekerjaan karyawan tanpa memberikan pengakuan yang pantas. Hal ini dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai dan merasa kurang termotivasi untuk memberikan kinerja baik.

4. Menggunakan Hukuman dan Intimidasi

Atasan otoriter seringkali menggunakan hukuman, ancaman, atau intimidasi sebagai alat untuk mempertahankan kontrol yang mereka miliki. Mereka mungkin mengancam untuk memberikan sanksi atau menggantung pekerjaan sebagai bentuk tekanan. Hal tersebut menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan penuh ketegangan.

Baca juga: 6 Tantangan Bekerja di Bidang Kreatif yang Harus Diketahui

5. Ketidakadilan

Atasan yang otoriter biasanya memperlakukan karyawan secara tidak adil. Mereka mungkin memberikan perlakuan khusus kepada beberapa karyawan sementara yang lain diabaikan. Hal tersebut dapat menciptakan perasaan ketidakpuasan dan ketidakstabilan di kalangan karyawan lain.

6. Kurangnya Kolaborasi

Atasan yang otoriter cenderung kurang mendukung kolaborasi di antara tim. Mereka mungkin mempromosikan persaingan antar karyawan daripada kerja sama tim. Hal tersebut dapat menghambat perkembangan tim dan produktivitas secara keseluruhan.

7. Kesulitan dalam Menerima Masukan

Atasan otoriter seringkali sulit menerima masukan atau kritik dari bawahannya. Mereka mungkin merasa bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar, sehingga menutup diri terhadap ide-ide baru atau perubahan yang diperlukan.

8. Kesulitan dalam Memberikan Feedback yang Konstruktif

Atasan yang otoriter cenderung kesulitan memberikan feedback yang konstruktif dan mendukung. Feedback yang mereka sampaikan mungkin bersifat kritis atau bahkan merendahkan, daripada membantu karyawan tumbuh dan berkembang.

Atasan yang otoriter memiliki dampak negatif pada lingkungan kerja dan kesejahteraan karyawan. Mereka seringkali menciptakan ketidaknyamanan, ketidakpuasan, dan stres. Membaca tanda-tanda ciri-ciri tersebut dapat membantu karyawan untuk mengidentifikasi kepemimpinan yang otoriter, sehingga dapat dicari cara untuk mengatasi tantangan ini demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: Tips Sukses Wawancara Kerja dengan Metode STAR dan Contohnya


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar