icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Berikut 7 Tips Mengatasi Toxic Productivity dalam Bekerja
Siker.id | 24 Oct 2023 09:00


Bagikan ke
Ilustrasi bekerja (siker.id/dok. Canva)

siker.id - Toxic productivity atau produktivitas yang tidak sehat, adalah fenomena yang dapat merusak kesejahteraan karyawan dan produktivitas jangka panjang. Gejalanya ditandai dengan merasa tidak bisa berhenti bekerja dan selalu mengerjakan tugas sampai overtime atau merasa bersalah karena tidak bisa melakukan pekerjaan sebanyak yang diinginkan. Berikut adalah tips untuk mengatasi toxic productivity dalam lingkungan kerja dan menciptakan suasana yang lebih sehat dan produktif:

Baca juga: Kenali 6 Ciri-Ciri Toxic Productivity dalam Bekerja

1. Kesadaran 

Langkah pertama dalam mengatasi toxic productivity adalah menyadari bahwa masalah ini ada. Karyawan dan manajemen perusahaan perlu berbicara terbuka tentang tekanan yang dirasakan dan bagaimana hal tersebut memengaruhi individu dan tim. Dengan kesadaran, kamu dapat mulai mengidentifikasi ciri-ciri toxic productivity dalam perusahaan.

2. Jaga Work Life Balance

Keseimbangan yang baik antara kehidupan kerja dan pribadi adalah kunci untuk mengatasi toxic productivity. Karyawan perlu diberi waktu untuk istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, serta melakukan aktivitas yang menyenangkan. Organisasi harus mendorong kebijakan kerja fleksibel yang mendukung karyawan dalam mencapai keseimbangan ini.

3. Tetapkan Ekspektasi yang Realistis

Organisasi harus memastikan ekspektasi yang mereka tetapkan pada karyawan tetap realistis. Jika target dan tenggat waktu tidak masuk akal, hal tersebut hanya akan menghasilkan tekanan yang tidak perlu. Manajemen yang bijak harus mendekati penugasan dan proyek dengan pandangan yang realistis terhadap sumber daya dan waktu yang tersedia.

4. Fokus pada Kualitas daripada Kuantitas

Alihkan perhatian dari pengukuran kuantitas kerja ke pengukuran kualitas. Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas dan lebih memperhatikan detail. Lebih banyak perhatian terhadap kualitas juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan yang mengganggu produktivitas.

Baca juga: Ini Dia 6 Dampak Mengalami Toxic Productivity dalam Bekerja

5. Prioritaskan Kesejahteraan Karyawan

Perusahaan harus memprioritaskan kesejahteraan karyawan. Hal ini termasuk memberikan akses ke perawatan kesehatan mental dan fisik, dukungan untuk mengelola stres, serta program kesejahteraan yang mengurangi tekanan. Kesejahteraan karyawan yang baik adalah investasi jangka panjang dalam produktivitas.

6. Tingkatkan Kolaborasi

Mengatasi toxic productivity juga melibatkan peningkatan kerja tim dan kolaborasi. Karyawan harus merasa bahwa mereka dapat bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama, bukan bersaing satu sama lain. Manajemen dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dengan mengadakan pertemuan, lokakarya, dan proyek tim.

7. Berikan Pelatihan Stres dan Manajemen Waktu

Organisasi dapat memberikan pelatihan stres dan manajemen waktu kepada karyawan untuk membantu mereka mengatasi tekanan dan meningkatkan produktivitas. Keterampilan ini membantu karyawan mengelola pekerjaan dengan lebih efisien dan merasa lebih siap menghadapi tantangan kerja.

Mengatasi toxic productivity adalah hal yang penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Kesadaran, keseimbangan, ekspektasi yang realistis, dan perhatian pada kesejahteraan karyawan adalah hal yang berkontribusi dalam mengatasi masalah ini. Dengan pendekatan yang benar, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan karyawan, sambil tetap mencapai tingkat produktivitas yang diperlukan untuk kesuksesan jangka panjang. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: Rekomendasi 6 Aplikasi untuk Mengasah Public Speaking


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar
Pencarian