icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Detail Tes

Tes Seleksi Kraepelin

Rp 20.000

Deskripsi Layanan

TES KRAEPELIN

Tes Kraepelin adalah sebuah alat ukur yang diciptakan oleh seorang psikiater Jerman abad 19, bernama Emil Kraepelin. Mula-mula tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi abnormalitas individu. Hingga kemudian, metode tes kraepelin oleh Dr. Richard Pauli dan dua doktor lainnya, yaitu Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr. Van Method. Pembaruan tersebut dimaksudkan supaya tes tersebut bisa digunakan untuk proses rekrutmen kerja.
Menurut Anastasi (1997), tes Kraepelin merupakan salah satu ‘Speed Test’, dimana waktu yang diberikan terbatas dan tidak akan cukup untuk menyelesaikan semua soal. Dengan demikian, pada tes ini peserta tesmemang tidak diharapkan untuk dapat menyelesaikan sepenuhnya setiap deret. Yang diharapkan adalah kita dapat melihat kecepatan kerja peserta. Selain kecepatan kerja, factor lain yang dapat dilihat adalah ketelitian, konsentrasi dan stabilitas kerja.
Namun demikian dalam pengerjaan tes, ada beberapa aspek psikologis pada testee yang dapat mempengaruhinya ketika mengerjakan tes, antara lain:
- Persepsi visual
- Kordinasi senso-motorikKetahanan
- Learning effect

TUJUAN
Pengerjaan tes kraepelin dalam proses seleksi rekrutmen kerja tentu saja memiliki tujuan. Pada umumnya, HRD ingin mengetahui beberapa kemampuan kandidat melalui tes ini. Kemampuan-kemampuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan
Sejumlah 20 kolom deret angka dan hanya diberi waktu 20 menit tentu saja memerlukan kemampuan pengerjaan yang tinggi. Kecepatan dalam menyelesaikan masalah akan dilihat oleh HRD melalui tes ini.
2. Ketelitian
Saat kamu tidak teliti dalam mengerjakan tes kraepelin, tentu saja kamu akan keliru dalam menyelesaikannya. Oleh karena itu, tes ini sangat cocok untuk melihat seberapa tinggi tingkat ketelitian kandidat dalam mengerjakan sesuatu.
3. Ketahanan
Jika kamu pribadi yang cepat bosan atau bahkan mudah menyerah, tes ini tidak akan cocok untuk kamu. Sebab, mengerjakan tes dengan deret angka begitu banyak akan membuat kamu tidak akan bertahan. Maka, HRD menguji ketahanan kamu dengan tes ini.
4. Kontrol Emosi
Pengontrolan emosi yang baik akan membuat kamu mudah menyelesaikan tes kraepelin. Sebab, metode pengerjaan tes kraepelin begitu mudah asal kamu mengetahui caranya dan bisa mengontrol emosi dengan baik.
5. Adaptasi
Setiap kolom deret angka di tes kraepelin akan berbeda. Meskipun cara pengerjaannya mudah, tetapi jika kamu tidak mudah beradaptasi, tentu akan kesulitan untuk menyelesaikannya.
6. Kemauan
Kamu pintar mengerjakan Matematika, memiliki manajemen waktu yang baik, dan bisa mengontrol emosi. Namun, ketiga hal tersebut tidak berarti apa-apa jika kamu tidak memiliki kemauan untuk mengerjakannya.
Sama seperti mengerjakan tanggung jawab di tempat kerja, kemauan kamu akan menentukan kamu dapat menyelesaikan tanggung jawab tersebut atau tidak.
7. Konsistensi
Konsistensi akan terlihat dengan jelas di tes kraepelin ini. Sebab, saat kamu tidak konsisten, jawaban kamu akan banyak salahnya.

CARA MENGERJAKAN

Berikut adalah metode pengerjaan tes kraepelin untuk kamu pahami.
- Kraepelin test terdiri dari 30 kolom yang berisi deretan angka 0 hingga angka 9.
- Tes kraepelin harus diselesaikan dalam waktu 20 menit–sudah termasuk pengisian identitas hingga pemberian instruksi oleh petugas dan pemberian contoh pengerjaan.
- Deretan angka tersebut harus dikerjakan dari bawah ke atas di setiap dua angkanya.
- Jumlah angka bawah dan atas harus ditulis di samping kanan antara dua angka yang dijumlahkan.
- Jika angka yang dijumlahkan lebih dari 10, angka yang ditulis cukup angka yang paling belakang.
- Pengerjaan setiap kolom hanya diberi waktu 15 detik lalu petugas akan memberikan instruksi untuk berpindah pada kolom selanjutnya.
- Jika kamu melakukan kesalahan dalam penjumlahan dan ingin menggantinya, cukup dicoret jumlah sebelumnya dan diganti jawaban yang baru di samping kanannya.

HASIL
Penilaian tes kraepelin bukan tentang berapa banyak baris yang bisa kamu kerjakan. HRD akan menilai dari konsistensi kamu dalam pengerjaan tes ini. Berikut adalah penjelasan penilaian dalam tes ini.
- Jika pengerjaan di setiap kolomnya menghasilkan garis grafik yang datar berarti kamu memiliki sifat konsisten yang baik dalam mengerjakan sesuatu.
- Jika garis grafik yang ditarik dari setiap kolom yang kamu kerjakan menghasilkan garis yang naik, berarti kamu memiliki peningkatan dalam kinerja.
- Jika grafik yang terbentuk adalah sebuah garis yang turun, berarti kamu adalah tipe pekerja dengan semangat kerja yang kurang sehingga bisa saja nantinya akan kurang berprestasi.
- Jika grafik yang dihasilkan adalah garis yang naik turun, berarti kamu memiliki tingkat emosi yang kurang baik dan ketidakstabilan.
 

Artikel terkait: Apa Itu Tes Kraepelin? Berikut Penjelasannya!