icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
5 Skill Wajib yang Harus Dimiliki UX Writer
Siker.id | 26 Jan 2022 21:00


Bagikan ke
Skill wajib yang harus dikuasai UX Writer. (siker)

siker.id - Saat ini profesi UX Writer makin banyak tawaran kerjanya seiring dengan bertambahnya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi yang hadir di Indonesia. Pada dasarnya, UX Writer tugasnya memang menulis. Namun, lebih dari itu, pola kerja seorang UX Writer berbeda dengan kerja penulis pada umumnya. Sebagai bagian dari tim produksi sebuah aplikasi, UX Writer memiliki peran sebagai guide bagi pengguna saat menggunakan aplikasi melalui tulisan. Contohnya, ketika kamu baru saja mengunduh sebuah aplikasi, biasanya akan diminta membuat akun atau masuk ke akun dengan menuliskan alamat surel dan password. Nah, kalimat-kalimat permintaan itulah yang menjadi "karya" dari UX Writer. Namun, proses pembuatan tulisan itu sangat panjang, lho. Sebab, UX Writer juga harus bekerja sama dengan UX Researcher, UI/UX Designer, Product Owner, serta stakeholder untuk mengetahui konteks dan flow sebuah aktivitas di aplikasi. Jadi, pekerjaan UX Writer juga gak sesederhana yang kita pikirkan. Oleh sebab itu berikut skill yang wajib dikuasai seorang UX Writer!

Baca juga: Berikut 5 Skill yang Wajib Dikuasai Customer Service

Menulis

Pertama-tama, seperti yang sudah Glints singgung, UX writer harus punya kemampuan menulis. Jadi, kamu harus memahami tata bahasa. Walau begitu, jangan sekadar menulis, ya. Menulis untuk konteks UX punya ciri khas tersendiri. Sebab, prinsipnya berbeda dengan jenis karier penulis lain seperti copywriter atau jurnalis. UX writer melihat tulisannya sebagai bagian dari desain.

Content strategy

Skill wajib UX writer selanjutnya adalah content strategy. Melansir Tangible UX, content strategy adalah proses perancangan konten dengan memperhatikan kebutuhan audiens. Dalam konteks UX, kamu harus membuat copy yang tepat untuk user yang tepat pula. Itulah mengapa, tujuan besar dari sebuah produk, halaman, atau flow, wajib kamu pahami. Tak hanya itu, perusahaan juga kerap punya panduan gaya penulisan alias style guide khusus. Tulisanmu tentu wajib sejalan dengan semua itu.

Riset

Misalnya, di satu halaman aplikasimu, ada sebuah tombol. Tombol tersebut dibuat untuk meningkatkan click through rate. Dari mana kamu tahu bahwa tujuan tombol tersebut benar-benar terpenuhi? Riset adalah jawabannya. Itulah mengapa, meski tanggung jawab utamanya menulis, UX writer juga harus punya skill riset. Dengan begitu, mereka bisa tahu tingkat keberhasilan sebuah copy.

Baca juga: 5 Analytical Skill yang Perlu Anda Kuasai

Punya banyak kosakata

Tentu saja ini adalah bagian yang penting. Seorang UX Writer pastinya harus jago menulis dan punya banyak kosakata. Sebab, kadang gak semua kata bisa digunakan. Hal ini banyak sekali faktor penyebabnya. Bisa jadi tergantung dengan karakteristik penggunanya, demografi, tata letak, desain, hingga karakter dari brand aplikasi. Bagaimanapun, setiap tulisan yang dibuat UX Writer harus ringkas, jelas, dan padat. Tantangannya adalah bagaimana mereka dapat menyampaikan pesan yang besar kepada pengguna dengan kata-kata yang sederhana. Jadi, jika minim kosakata, UX Writer pasti akan kesulitan mengerjakan tugasnya.

Paham konsep bercerita

Proses kreatif menulis novel atau cerpen juga ternyata digunakan oleh UX Writer. Dalam menulis cerpen, tentu kita harus menentukan dulu tokoh, premis, dan alur ceritanya dari awal sampai akhir. Sebelum membuat tulisan, UX Writer harus tahu alur sebuah aktivitas pengguna pada aplikasi. Misalnya, alur seorang pengguna melakukan pemesanan makanan sampai akhirnya ia berhasil menerima pesanannya tersebut. Nah, peran UX Writer di sini adalah menulis arahan bagi pengguna sejak ia mulai memilih makanan hingga menyelesaikan pemesanan.

Sekian artikel tentang skill yang wajib dimiliki UX Writer. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut 5 Skill yang Diperlukan Untuk Menjadi Staf Pajak


Editor: Theo Adi -

     

Komentar