icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Bagaimana Cara Agar Tidak Terpengaruh Rekan Kerja Toxic?
Siker.id | 28 Dec 2021 14:00


Bagikan ke
Cara agar tidak terpengaruh rekan kerja yang toxic. (siker)

siker.id - Rekan kerja yang malas adalah salah satu penghambat kesuksesan sebuah perusahaan. Perilaku buruk mereka seperti selalu datang terlambat masuk kantor maupun saat menghadiri rapat. Kemudian, pekerjaan juga tidak pernah bisa menyelesaikan secara tepat waktu. Lalu, kegiatan sehari-harinya lebih banyak bergosip daripada bekerja, dan sebagainya. Namun, di sisi lain, penilaian mereka tidak pernah jelek alias selalu bagus dan bahkan sama denganmu yang termasuk karyawan produktif. Bekerja di lingkungan yang dipenuhi orang-orang toxic seperti ini, tentu dapat memengaruhi perilaku dan kinerjamu juga. Berikut ini beberapa cara agar Anda tidak terpengaruh oleh rekan kerja yang toxic.

Baca juga: Apa Saja Indikasi Orang Yang Terkena Toxic Success?

1. Jangan Terbawa Emosi

Tips pertama adalah tidak terbawa emosi dan tetap sabar. Meski perilakunya kerap memancing emosi, usahakan agar amarahmu tidak sampai terpancing. Sebab jika terbawa emosi, itu hanya akan menyulitkan dirimu sendiri. Akibatnya, Anda akan kesulitan konsentrasi selama bekerja. Ingatkan dirimu bahwa tidak seharusnya peduli dengan bagaimana sikap mereka maupun apa yang mereka bicarakan jika tidak menyangkut pekerjaan.

2. Selalu Bersikap Profesional Masalah Pekerjaan

Bersikap profesional merupakan hal yang wajib kita lakukan saat bekerja. Meskipun kita harus berhadapan dengan rekan kerja yang toxic, sikap itu tetap wajib diterapkan. Anda harus fokus untuk menyelesaikan pekerjaanmu karena hasilnya akan berimbas pada pekerjaan rekan kerja yang lain. Apalagi jika Anda adalah ketua tim, Anda harus tetap tenang agar bisa memimpin anggotamu dengan baik. Jika Anda menghadapi rekan kerja yang toxic saat sedang bekerja, cukup berikan argumentasi seperlunya sesuai dengan pernyataannya.

3. Tetap Bersikap Baik Dan Ramah Padanya

Kita tetap harus bersikap baik dan ramah pada rekan kerja yang toxic meskipun mereka sering membuat kita kesal. Hal ini perlu dilakukan agar mereka tidak berpikir buruk tentangmu. Sebab jika berulah, mereka bisa saja menjelekkan Anda di depan orang lain. Karena itu bersikap baik dan ramah pada mereka diharapkan dapat menguranginya. Selain itu, Anda juga bisa meredam amarah mereka dengan memuji pekerjaannya. Perlu diketahui bahwa penyebab seseorang menjadi toxic adalah karena merasa tidak aman atau insecure. Dengan menghargai hasil pekerjaannya dan memberikan pujian, Anda bisa memberikan dorongan positif terhadap mereka.

Baca juga: Berikut Definisi dan Ciri Dari Toxic Success

4. Menghargai Etika Dalam Bekerja

Salah satu faktor yang dapat membuat perilakumu tetap baik dan tidak terpengaruh oleh rekan kerja yang toxic yaitu, Anda harus benar-benar menghargai etika dalam bekerja di perusahaan tersebut. Dengan begitu, Anda akan tetap menjunjung tinggi sikap profesional dalam bekerja, karena kamu menyadari bahwa kamu mendapatkan gaji untuk bekerja, bukan untuk bermalas-malasan. Setiap karyawan yang memiliki etika bekerja baik, dia pasti tidak akan menggunakan waktu saat bekerja untuk bermalas-malasan.

5. Memisahkan Pekerjaan Besar dan Kecil

Cara terakhir adalah pisahkan pekerjaan yang besar dan kecil. Kemudian, kerjakan dan selesaikan sampai tuntas terlebih dulu untuk pekerjaan yang kecil dan mudah. Orang-orang yang malas biasanya tidak melakukan hal ini, karena memang pada dasarnya malas. Padahal dengan memisahkan jenis pekerjaan, akan membuatnya lebih mudah dalam menyelesaikan pekerjaan yang lainnya. Mengerjakan tugas-tugas yang kecil dan mudah terlebih dulu, juga akan membuatmu semakin semangat dan cara ini juga ampuh banget menghindarkan dari rasa stres.

Sekian artikel tentang cara agar tidak terpengaruh rekan kerja yang toxic. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut Cara Menghadapi Rekan Kerja Yang Toxic


Editor: Theo Adi -

     

Komentar