icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Mengapa Multitasking Bisa Memberi Efek Buruk?
Siker.id | 27 Dec 2021 18:00


Bagikan ke
Multitasking memberikan dampak buruk bagi produktivitas dan sistem kerja otak. (siker)

siker.id - Saat kita sedang sibuk, rasanya waktu 24 jam sehari itu tidaklah cukup. Ada saja pekerjaaan atau tugas yang tidak terselesaikan. Ingin sekali kita membelah diri, agar semua kegiatan dan tujuan berjalan dengan lancar. Saking padatnya, kita pun dituntut untuk melakukan multitasking. Membalas pesan di ponsel sambil berjalan, karena membalasnya sambil diam sejenak akan membuang waktu beberapa menit. Chatting saat Anda memasak, menelpon saat menyetir, dan lain-lain. Mungkin, Anda melakukannya tanpa benar-benar sadar. Tuntutan pekerjaan, sekolah, teman, bahkan keluarga membuat kita semua jadi terbiasa melakukan multitasking. Tapi tahukah Anda bahwa sebenarnya multitasking justru lama-lama akan mengganggu kinerja otak kita? Berikut alasan mengapa multitasking memberi dampak buruk.

Baca juga: Dampak Buruk dari Multitasking, Selengkpanya

1. Justru Menurunkan Produktivitas

Untuk bisa menghemat waktu dalam bekerja, memang sudah kebiasaan banyak orang memaksa dirinya unuk melakukan multitasking. Faktanya, apa yang dikerjakan tidak selamanya memuaskan hasilnya. Sehingga, justru menurunkan produktivitas karena konsentrasi jadi terbagi-bagi. Alhasil, jauh lebih mudah kelelahan dan mengerjakannya pun jadi makin lama.

2. Kesulitan Dalam Berkonsentrasi

Melakukaan pekerjaan lebih dari satu dalam waktu yang sama, harus membagi fokus pikiran. Alhasil, jadi mudah teralihkan lantaran kelelahan dengan banyaknya pekerjaan. Sebaiknya, kerjakan seusuatu hal dengan skala prioritas yang perlu didahulukan. Jadi, mengerjakan pekerjaan hanya cukup satu sampai benar-benar selesai. Setelah itu, bergantian mengerjakan hal lainnya.

3. Timbul Perasaan Cemas

Mengerjakan semua pekerjaan secara berbarengan memang membuat tubuh bisa menjadi kelelahan. Akhirnya, pekerjaan belum semua terselesaikan, namun kondisi tubuh sudah merasakan dampaknya. Sehingga, membuat diri bisa cemas lantaran kelelahan dan pekerjaan belum juga selesai. Alhasil, pola kerja seperti itu mempengaruhi performa kerja dan kesehatan tubuh.

Baca juga: Berikut Ini Tips Kerja Cerdas di Tempat Kerja

4. Membuat Anda Lebih Stres

Peneliti dari University of California Irvine mengukur denyut jantung karyawan yang bekerja dengan atau tanpa akses konstan pada email kantor. Mereka yang konstan mendapat email menunjukkan denyut jantung yang meningkat. Sedangkan, mereka yang tidak secara konstan mengakses email, lebih sedikit melakukan multitasking, dan tingkat stresnya pun lebih rendah. Contoh lainnya, ketika ujian tiba, kita harus belajar. Namun, saat itu ada pertandingan olahraga yang kita sukai, tidak jarang, kita memutuskan belajar sambil menonton televisi. Alhasil, tindakan tersebut akan semakin membuat Anda tertekan, sebab harus melakukan dua tugas bersamaan.

5. Kehilangan Momen Kehidupan

Ketika Anda melakukan dua hal secara bersamaan tentu sudah menarik seluruh perhatian Anda pada dua hal tersebut. Anda mungkin jadi sering melewatkan peristiwa-peristiwa sederhana yang terjadi di depan Anda. Tidak memerhatikan sekitar, terkadang bisa mengundang bahaya, seperti tidak memperhatikan lubang galian di pinggir jalan saat berjalan kaki, sehingga akhirnya Anda terjerembab.

Sekian artikel tentang alasan multitasking memberikan dampak buruk. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut Tanda Kontrak Kerja Tidak Diperpanjang


Editor: Theo Adi -

     

Komentar