icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Eksistensi Hiburan Konvensional
Siker.id | 20 Dec 2024 05:14


Bagikan ke
freepik

siKer.id - Eksistensi hiburan konvensional di era modern menghadapi tantangan besar karena perkembangan teknologi, khususnya digitalisasi. Hiburan konvensional mencakup bentuk-bentuk hiburan tradisional seperti teater, pertunjukan seni, bioskop, konser langsung, permainan tradisional, dan hiburan rakyat (seperti wayang kulit, ludruk, atau lenong di Indonesia). Meski teknologi telah menciptakan kompetisi ketat, hiburan konvensional tetap memiliki daya tarik tersendiri karena sifatnya yang unik dan emosional.

Baca Juga Peran Komputer Dalam Dunia Bisnis

A. Faktor Eksistensi Hiburan Konvensional

1. Autentisitas dan Interaksi Langsung

Hiburan konvensional memberikan pengalaman fisik dan emosional yang sulit ditiru oleh hiburan digital. Misalnya, menghadiri konser atau pementasan teater memungkinkan penonton terlibat secara langsung dengan para pengisi acara.

2. Kearifan Lokal

Banyak hiburan konvensional yang berbasis budaya dan tradisi lokal, sehingga menjadi bagian penting dalam menjaga identitas budaya. Contohnya adalah pertunjukan seni daerah seperti tari tradisional atau teater rakyat.

3. Nilai Nostalgia

Hiburan konvensional sering kali mengundang rasa nostalgia bagi generasi yang pernah mengalami masa kejayaannya. Misalnya, bioskop layar tancap yang kini menjadi daya tarik komunitas atau event khusus.

4. Pendukung Ekonomi Kreatif Lokal

Pertunjukan seni atau hiburan lokal sering kali menjadi pilar bagi penghidupan banyak pekerja seni, produsen, dan komunitas kreatif.

5. Ritual Sosial dan Komunitas

Hiburan konvensional sering menjadi sarana berkumpulnya komunitas, seperti nonton bareng wayang kulit atau menonton pertandingan olahraga di stadion.

B. Tantangan Hiburan Konvensional

1. Persaingan dari Teknologi Digital

Platform streaming, video game, dan media sosial telah mengambil sebagian besar perhatian masyarakat, terutama generasi muda. Hiburan digital lebih mudah diakses dan murah.

2. Biaya Operasional yang Tinggi

Hiburan konvensional membutuhkan biaya produksi dan pemeliharaan lokasi yang lebih besar dibandingkan hiburan digital.

3. Perubahan Gaya Hidup

Masyarakat modern lebih memilih hiburan yang fleksibel dan praktis, sementara hiburan konvensional sering kali membutuhkan waktu dan tempat tertentu.

Baca Juga Mengenal Istilah Dalam Dunia Komputer

4. Kurangnya Regenerasi

Beberapa bentuk hiburan tradisional menghadapi kesulitan menarik generasi muda karena dianggap kurang relevan atau membosankan.

C. Strategi Mempertahankan Eksistensi

1. Mengintegrasikan Teknologi

Penggunaan teknologi seperti live streaming, media sosial, atau augmented reality dapat memperluas jangkauan hiburan konvensional.

2. Mengemas Ulang dengan Modernisasi

Hiburan tradisional dapat dikemas ulang agar relevan dengan selera modern tanpa kehilangan inti budayanya, seperti wayang kulit yang mengangkat tema superhero atau isu kontemporer.

3. Kolaborasi Antar-Bentuk Hiburan

Hiburan konvensional dapat digabungkan dengan bentuk hiburan modern, misalnya konser yang menggabungkan seni tradisional dengan musik populer.

4. Pendidikan dan Promosi

Meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak muda, tentang pentingnya melestarikan hiburan konvensional melalui pendidikan di sekolah atau kampanye kreatif.

5. Dukungan Pemerintah dan Swasta

Subsidi, promosi, atau kemitraan dengan sektor swasta dapat membantu menjaga keberlanjutan hiburan konvensional.

Meski persaingan dengan hiburan modern sangat kuat, hiburan konvensional tetap relevan jika mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan terus menawarkan pengalaman unik yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.

Baca Juga 8 Lini Bisnis Microsoft, Raksasa Komputer Dunia


Reporter: Adli Mustaghfirin
Editor: -

     

Komentar