icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Perbedaan Ahli Gizi, Dietisien, dan Dokter Spesialis Gizi
Siker.id | 29 Mar 2023 08:40


Bagikan ke
ilustrasi gizi (siker / doc.freepik)
ARTIKEL TERKAIT

siker.id - Meminta saran pemenuhan gizi yang tepat kepada seseorang adalah hal yang membingungkan. Istilah-istilah ahli gizim dietisien, dan dokter gizi mungkin terkesan sama. Padahal ketiga profesi tersebut berbeda.

Nah, apakah kalian sudah tahu perbedaan dari ketiga profesi tersebut? Jika belum, kalian berada pada artikel yang tepat. Artikel ini akan membahas mengenai perbedaan dari Ahli gizi, Dietisien dan Dokter Gizi.

Baca juga: Bagi Lulusan Ilmu Gizi, Ini Prospek kerjanya

AHLI GIZI/NUTRITIONIST

Ahli gizi atau nutritionist adalah spesialis yang menyediakan informasi mengenai gizi dan masalah kesehatan serta pola makan sehat. Biasanya ahli gizi bekerja untuk badan public atau pemeritah. Namun ada juga ahli gizin yang bekerja secara mandiri dengan klien.

Seorang ahli gizi biasnya merupakan lulusan dari bidang ilmu gizi pada perguruan tinggi dan mendapatkan gelar Sarjana Gizi (S.Gz) atau Magister Gizi (M.Gz).

Ahli gizi biasanya bekerja untuk produse makanan, bisnis ritel, dan promosi Kesehatan masyarakat baik dari lembaga negara maupun lembaga swasta. Tak jarang terdapat ahli gizi yang terjun ke dalam bidang akademis dan mendalami penelitian

Ahli gizi akan memberikan saran mengenai masalah seputar Kesehatan dan gizi serta merumuskan informasi untuk masyarakat atau klien.

Ahli gizi tidak dapat bekerja di rumah sakit untuk  menangani orang-orang dengan masalah medis.

Baca juga: 5 Alasan Berkarir Menjadi Ahli Gizi Setelah Lulus

AHLI DIET/DIETISIEN

Dietisien adalah tenaga kesehatan professional yang bergelar akademi gizi (B.Sc Gizi), D3 Gizi (Amd.Gz), D4 Gizi (S.Tr.Gz), atau S1 Gizi (S.Gz) yang kemudian menjalani pendidikan profesi gizi dan lulus uji kompetensi.

Dietisien dapat mendiagnosis maasalah-masalah gizi dan merumuskan cara untuk menanganinya. Dietisien akan memberikan konsultasi kepada pasien dan bekerja dengan tenaga Kesehatan lainnya demi kelancaran proses pengobatan

Dietisien dapat bekerja di fasilitas kesehatan, industri, kementrian kesehatan, hingga lembaga non-pemerintah. Dietisien juga bisa memberikan rekomendasi dan memiliki pengaruh terhadap kebijakan gizi dan kesehatan pada lapisan masyarakat

Dietisien yang bekerja di rumah sakit biasanya bertugas untuk memberikan diet khusus bagi pasien seperti contoh diet makanan untuk pasien kanker, HIV/AIDS, diabetes, dan memberikan saran untuk menjaga status gizi pasien selama perawatan.

Baca juga: Ketahui Langkah Ini untuk Menjadi Ahli Gizi!

DOKTER SPESIALIS GIZI

Doktes spesialis gizi adalah doktes spesialis yang menangani kondisi medis berkaitan dengan gizi. Terapi gizi yang diberikan tentunya sesuai dengan keadaan umum, riwayat penyakit, dan masalah gizi yang mungkin muncul akibat penyakit.

Dokter spesialis gizi biasanya merupakan lulusan dari magister gizi atau telah melewati pendidikan dokter dan profesi dokter.

Dokter spesialis gizi di rumah sakit tidak hanya memberikan saran terkait pola makan dan asupan gizi seperti yang dilakukan oleh dietisien. Lebih dari itu, mereka juga memberikan resep obat-obataan, suplemen dan mengawasi jalannya terapi gizi.

Dokter gizi biasanya bekerja sama dengan dietisien untuk penanganan pasien atau pemberian edukasi gizi kepada masayarakat. Selain itu dokter spesialis gizi juga dapat bekerja sama dengan ahli gizi untuk melakukan promosi Kesehatan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ahli gizi, dietisien, dan dokter spesialis gizi merupakan tenaga kesehatan professional yang bekerja dalam bidang gizi, namun kewenangan dan kompetensi dari ketiga profesi tersebut berbeda-beda.

Ahli Gizi berfokus pada pemberian saran seputar masalah gizi dan pola makan kepada individu maupun masyarakat. Dietisien melakukan pekerjaan yang sama dengan ahli gizi namun lingkup klinis pasien dengan masalah kesehatan. Sementara, dokter spesialis gizi memberikan saran berkaitan dengan gizi dan tindakan medis sesuai kondisi pasien.

Demikian informasi yang telah kami rangkum. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan kalian.

 

 


Reporter: Lifiani
Editor: -

     

Komentar
ARTIKEL TERKAIT
Pencarian