icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Berikut Tips Negosiasi Gaji Bagi Fresh Graduate
Siker.id | 29 Nov 2021 21:00


Bagikan ke
Bagi Anda fresh graduate yang mungkin ingin melalkukan negosiasi gaji banyak cara bisa dilakukan dalam melakukan negosiasi. (siker)

siker.id - Negosiasi gaji umumnya terjadi di bagian akhir suatu wawancara kerja. Bagi Anda yang sudah berpengalaman kerja, bagian ini biasa saja karena Anda mungkin sudah memiliki teknik atau jurus sendiri untuk negosiasi gaji. Namun, jika Anda fresh graduate, mungkin belum tahu dan bingung caranya negosiasi gaji. Jika demikian, jangan khawatir atau galau, berikut 5 tips negosiasi gaji yang akan membantu Anda dalam mendapatkan gaji pertama Anda.

Baca juga: Kiat Ampuh agar Negosiasi Gaji Berjalan Lancar

1. Lakukan Riset

Melakukan riset sebelum wawancara perlu dilakukan untuk mengetahui riset rata-rata gaji fresh graduate sesuai dengan jenjang pendidikan dan posisi yang Anda ingin lamar. Anda harus paham berapa nilai Anda terlebih dahulu sebelum mengajukan penawaran. Riset rata-rata dapat Anda peroleh dari data resmi universitas, ikatan alumni, dan internet.

2. Jangan Sebutkan Angka Terlebih Dahulu

Walaupun sudah tahu rata-rata gaji sesuai posisi idaman, Anda tidak dapat menebak berapa perusahaan akan bersedia membayar Anda. Jadi, jangan menyebut angka terlebih dahulu. Karena jika Anda menyebut angka yang lebih rendah dari perkiraan pewawancara, mereka tidak akan bilang apa-apa dan pasti akan menyetujuinya. Anda harus membuat pewawancara memberitahumu rata-rata gaji untuk posisi tersebut, jadi Anda dapat fokus mendapatkan gaji tertinggi yang ditawarkan.

3. Jangan Terburu-Buru

Jangan terburu-buru dalam bernego. Anda harus mengumpulkan banyak informasi untuk melakukan negosiasi gaji. Maka dari itu, Anda bisa melakukannya dengan cara mengirim surat pernyataan yang berisi ucapan terima kasih atas tawaran pekerjaan yang sudah diterima. Setelah itu, Anda bisa lanjutkan untuk mengatur waktu kapan akan menjawab tawaran kerja yang sudah diberikan.

4. Lihat Benefit yang Diberikan

Selain mendapatkan gaji, tentunya banyak dari perusahaan yang menawarkan benefit lain seperti halnya reimbursement, bisa bekerja secara WFH, atau tunjangan-tunjangan lainnya. Jika perusahaan menawarkan banyak benefit di luar gaji, Anda bisa berpikir ulang untuk melakukan negosiasi. Namun jika benefit yang diberikan ternyata sedikit, Anda bisa meminta bonus tambahan berupa uang jika berhasil mencapai target, tambahan cuti, dan sebagainya. Jangan Terlalu Memaksa Kehendak Sendiri

5. Sebut Gaji Spesifik yang Anda Minta

Bila saat wawancara kerja Anda ditanya minta gaji berapa, jawab dengan menyebut angka yang spesifik, bukan kisaran. Dengan angka gaji yang spesifik Anda menunjukkan bahwa Anda orang yang tegas mengenai keuangan dan menghargai nilai diri sendiri. Jangan ragu, sebut saja sesuai dengan hasil riset data gaji yang Anda lakukan pada tahap sebelum wawancara.

Baca juga: Yuk, Simak ! Cara Negosiasi Salary dengan HRD

6. Gigih Jika Penawaran Pertama Anda Ditolak

Jika penawaran pertama gaji Anda ditolak, jangan kecewa atau sedih. Gigihlah mempertahankan gaji yang Anda minta secara santun. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mengungkapkan alasan Anda meminta gaji sebesar itu. Misalnya, untuk biaya hidup bulanan, menabung, dan memberi orang tua. Selain itu, jelaskan juga manfaat yang akan diterima perusahaan dengan menggaji Anda sebesar itu.

7. Fleksibel

Jika pihak perusahaan tidak mau dengan besarnya gaji yang Anda minta dan menawarkan gaji yang lebih rendah, lakukan teknik fleksibel yaitu Anda bertanya mengenai kompensasi lain di luar gaji pokok. Misalnya, Anda bertanya tentang biaya transportasi, asuransi kesehatan, atau bonus tahunan. Jika Anda puas dengan kompensasi tersebut, terimalah gaji yang ditawarkan pihak perusahaan. Jangan merasa kecewa atau sedih, yang penting Anda bekerja dulu sehingga memiliki pengalaman bekerja.

Sekian artikel tentang negosiasi gaji bagi fresh graduate. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Perusahaan Telat Membayar Gaji, Apa Yang Harus Dilakukan?


Editor: Theo Adi -

     

Komentar