icon Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Organic vs Inorganic Growth Dalam Berbisnis
Siker.id | 07 Mar 2022 16:45


Bagikan ke
Organic vs inorganic growth. (siker)

siker.id - Siapa yang tidak ingin melihat usahanya bertumbuh? Pasti ingin semuanya bisa lihat usahanya bertumbuh. Nah, agar terjadi pertumbuhan, ada dua jenis strategi yang bisa dilakukan, yaitu organic vs inorganic growth. Apa maksud dari keduanya? Mana yang lebih baik untuk sebuah bisnis? Dalam bisnis atau perusahaan mana pun, tingkat pertumbuhan hampir pasti jadi faktor utama yang menentukan keberhasilannya.

Pada permulaan merintis bisnis, mungkin kamu akan memulai dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang kamu miliki. Misalnya, beriklan di sana sini supaya orang lebih aware akan produkmu, menciptakan strategi penjualan, atau memutar kembali keuntungan agar bisnis terus jalan dan mendapat keuntungan besar. Pokoknya, kamu melakukan segala hal agar jumlah customer terus bertambah. Sementara itu, inorganic growth bisa dibilang sebagai upaya ekspansi bisnis, baik dari merger, akuisisi, ataupun buka cabang baru.

Fokus utamanya mungkin bukan lagi di revenue, melainkan penambahan segmen pasar atau lini bisnis. Meski, keduanya sama-sama diharapkan bisa berpengaruh ke revenue. Jadi, jika dilihat secara definisi, organic growth vs inorganic growth sama-sama bertujuan meningkatkan pertumbuhan tapi dengan cara berbeda. Satunya berasal dari sumber daya yang dimiliki (internal), satu lagi ada faktor eksternal yang berkontribusi.

Beberapa Kelebihan organic growth antara lain :

Baca juga: Berikut Kiat Memulai Bisnis dari 0 Buat Pemula

Organic growth memberikan rasa bangga jika bisnis yang kamu jalani sukses atas hasil ‘usaha kamu sendiri’ tanpa bantuan pendanaan dari pihak lain.

Memahami dengan jelas bisnis yang dijalankan. Organic growth biasanya terjadi di organisasi yang sederhana. Manajemennya terjun langsung dan tahu dengan pasti strateginya. Jadi, mereka juga bisa beradaptasi dengan lebih cepat terhadap perubahan.

Tidak harus menghadapi restruktur organisasi terlalu sering. Artinya, secara organisasi keadaannya lebih stabil. Soalnya, melalui merger?dan akuisisi (inorganic) kemungkinan untuk menghadapi lay-off atau restruktur yang lebih besar.

Punya kontrol penuh. Dalam organic growth, kamulah nakhodanya. Jadi, kamu tidak harus berkompromi dengan pemegang kekuasaan lainnya untuk menentukan strategi.

Pertumbuhan lebih stabil. Biasanya, organic growth memberikan pertumbuhan yang stabil, bahkan di tengah situasi ekonomi yang kurang bersahabat.

Baca juga: 4 Manfaat Testimoni Pelanggan untuk Bisnis

Beberapa Kelebihan inorganic growth antara lain :

Pertumbuhan pesat. Merger atau akuisisi membuat pertumbuhan bisnis jadi 2-3 kali lebih cepat.

Target pasar berkembang dengan cepat. Bergabungnya dua perusahaan membuat bisnismu juga mendapatkan target pasar yang dimiliki rekanan perusahaan.

Wawasan bertambah. Merger dan akuisisi membuatmu bisa mendapatkan perspektif serta keahlian baru. Ini tentu akan membuatmu jadi lebih kuat dalam membuat strategi bisnis ke depannya.

Menambah aset. Tak hanya dari sisi keuangan, kamu juga bisa memiliki SDM tambahan dengan skills yang sebelumnya tidak dimiliki.

Memimpin kompetisi. Dengan sokongan dana dan “kekuatan” yang lebih besar, ini bisa menjadikanmu pemain utama dalam kompetisi dengan bisnis sejenis.

Sekian artikel tentang organic vs inorganic growth dalam berbisnis. Bila menyukai artikel ini bisa dibagikan pada banyak orang. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut ini Tips Memulai Bisnis Salon


Reporter: Azzachra Rara
Editor: -

     

Komentar