Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
Menjadikan Hobi sebagai Pekerjaan? Ini dia 6 Risikonya!
Siker.id | 14 Aug 2023 08:30


Bagikan ke
Ilustrasi hobi(siker.id/dok. Canva)

siker.id - Mengubah hobi menjadi pekerjaan merupakan impian yang dimiliki banyak orang. Namun, di balik keuntungan dari menjadikan hobi sebagai pekerjaan, ada beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menjadikan hobi sebagai pekerjaan. Berikut adalah beberapa kekurangan dari menjadikan hobi sebagai pekerjaan:

Baca juga: Menjadikan Hobi sebagai Pekerjaan? Ini dia 6 Manfaatnya!

1. Tekanan Finansial dan Stres

Saat hobi menjadi pekerjaan, tekanan finansial yang kamu rasakan bisa menjadi lebih besar. Kamu harus menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang mungkin tidak selalu mudah terutama dalam tahap awal. Jika hobi tidak selalu menghasilkan pendapatan yang stabil, hal ini dapat menimbulkan stress.

2. Kehilangan Minat dengan Hobi

Saat hobi berubah menjadi pekerjaan, risiko kehilangan minat terhadap aktivitas tersebut merupakan tantangan yang akan kamu hadapi. Aktivitas yang dulunya menyenangkan dapat berubah menjadi rutinitas yang kaku dan memaksa yang dapat menghilangkan esensi hobi sebagai aktivitas yang menyenangkan.

3. Berkurangnya Kreativitas

Saat hobi menjadi pekerjaan, kamu mungkin perlu mematuhi tenggat waktu, permintaan klien, atau permintaan pelanggan. Hal ini dapat menghambat kreativitas yang selama ini membuat hobi kamu unik. Terkadang, tekanan untuk menghasilkan suatu karya secara terus-menerus dapat mengurangi kreativitas dan merusak proses kreatif yang alami.

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Manajemen Waktu dengan 8 Tips ini!

4. Rutinitas yang Monoton

Beberapa hobi yang dijadikan sebagai pekerjaan dapat membuat rutinitas yang monoton. Seiring berjalannya waktu, mengerjakan tugas yang sama berulang-ulang dapat menyebabkan rasa jenuh. Hal ini bisa mengurangi semangat dan gairah dalam menjalani pekerjaan tersebut.

5. Tuntutan Eksternal

Ketika hobi menjadi pekerjaan, kamu mungkin harus berurusan dengan tuntutan eksternal yang tidak hanya berada dalam konteks hobi. Hal ini mungkin melibatkan tuntutan dari klien, atasan, atau pelanggan yang memiliki harapan dan kebutuhan yang berbeda. Menangani tuntutan ini dapat menjadi suatu tantangan tersendiri.

6. Risiko Burnout

Menggabungkan hobi dengan pekerjaan bisa meningkatkan risiko mengalami burnout. Ketika kamu berinvestasi terlalu banyak waktu dan energi dalam pekerjaan, ada kemungkinan kamu akan merasa lelah dan kehilangan semangat. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik.

Mengubah hobi menjadi pekerjaan adalah merupakan suatu langkah yang memiliki konsekuensi baik positif maupun negatif. Meskipun ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh, penting untuk mempertimbangkan juga kekurangan dan tantangan yang mungkin muncul. Keputusan untuk mengambil langkah ini harus diambil setelah pertimbangan matang dan realistis mengenai bagaimana hobi akan berubah saat diintegrasikan ke dalam rutinitas pekerjaan yang lebih serius. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Berpikir Analitis dengan 8 Tips ini!


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar