Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp
8 Penyebab Perusahaan Memiliki Tingkat Turnover yang Tinggi
Siker.id | 24 Jul 2023 12:30


Bagikan ke
Ilustrasi (siker.id/dok. Canva)

siker.id - Turnover karyawan yang tinggi atau pergantian karyawan yang sering dapat menjadi masalah yang serius bagi perusahaan. Ketika perusahaan mengalami turnover yang tinggi, hal ini dapat berdampak negatif pada produktivitas, biaya operasional, dan kualitas pekerjaan. Berbagai faktor dapat menyebabkan tingginya tingkat turnover karyawan, dan perlu diatasi dengan tindakan strategis. Berikut adalah beberapa penyebab umum perusahaan memiliki turnover karyawan yang tinggi:

Baca juga: 6 Tips Membangun Loyalitas Karyawan

1. Kondisi Ekonomi yang Tidak Stabil

Kondisi ekonomi yang tidak stabil dapat menyebabkan perusahaan menghadapi tekanan finansial. Dalam situasi seperti ini, perusahaan mungkin terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja atau pengurangan tenaga kerja untuk memangkas biaya. Hal ini dapat menyebabkan kekhawatiran dan ketidakstabilan di antara karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat turnover.

2. Kurangnya Kesempatan Pengembangan Karir

Karyawan cenderung mencari kesempatan pengembangan karir untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka. Jika perusahaan tidak memberikan kesempatan untuk pengembangan karir, karyawan mungkin merasa terhambat dalam perkembangan profesional mereka dan mencari peluang di tempat lain yang dapat membantu mereka tumbuh.

3. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat

Lingkungan kerja yang tidak sehat, termasuk kekerasan verbal, mobbing, atau kurangnya dukungan dari rekan kerja dan atasan, dapat menyebabkan karyawan merasa tidak nyaman dan tidak bahagia di tempat kerja. Kondisi ini dapat menyebabkan stres dan ketidakpuasan, yang pada akhirnya dapat mendorong karyawan untuk mencari pekerjaan di tempat lain yang lebih kondusif.

4. Tidak Adanya Work Life Balance

Tingkat beban kerja yang tinggi dan kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat menyebabkan kelelahan dan kejenuhan pada karyawan. Jika perusahaan tidak memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja atau dukungan untuk keseimbangan kerja-kehidupan pribadi, karyawan mungkin mencari pekerjaan di perusahaan lain yang memberikan keseimbangan yang lebih baik.

Baca juga: Perhatikan 6 Tips Ini Sebelum Memulai Bisnis Online Shop

5. Kurangnya Pengakuan dan Apresiasi

Karyawan yang merasa kurang diakui dan dihargai atas kontribusi mereka dalam perusahaan cenderung kehilangan motivasi dan loyalitas. Pengakuan dan apresiasi yang tulus merupakan faktor penting dalam memotivasi karyawan untuk tetap berkinerja tinggi dan setia dengan perusahaan.

6. Tidak Memadainya Kompensasi dan Tunjangan

Kompensasi dan tunjangan yang tidak memadai menjadi salah satu penyebab umum tingginya turnover karyawan. Jika karyawan merasa gaji dan tunjangan yang diberikan tidak sebanding dengan tuntutan pekerjaan dan tanggung jawab, mereka mungkin mencari peluang di tempat lain yang menawarkan paket kompensasi yang lebih baik.

7. Tidak Adanya Peluang Peningkatan Keterampilan

Karyawan menginginkan kesempatan untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Jika perusahaan tidak menyediakan pelatihan dan pengembangan keterampilan, karyawan mungkin merasa stagnan dan tidak berdaya dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja.

8. Tidak Cocok dengan Kultur Perusahaan

Kesesuaian antara karyawan dan kultur perusahaan juga dapat mempengaruhi tingkat turnover. Jika karyawan tidak merasa cocok dengan nilai-nilai dan norma yang ada di perusahaan, mereka mungkin merasa tidak nyaman dan tidak puas dengan lingkungan kerja.

Untuk mengatasi masalah tingginya tingkat turnover karyawan, perusahaan perlu mengadopsi strategi yang tepat. Dukungan dari manajemen, pengembangan karir, lingkungan kerja yang sehat, dan pengakuan atas kontribusi karyawan adalah beberapa faktor penting yang harus diperhatikan untuk membangun loyalitas dan retensi karyawan yang baik dalam jangka panjang. Sekian artikel ini, semoga bermanfaat!

Baca juga: Ini dia 7 Cara Membedakan Lowongan Pekerjaan Asli atau Palsu


Editor: Devieda Putri Hidayat -

     

Komentar
Pencarian